Kamis, 09 Juni 2011

Buku Hijau

Buku Pedoman
i.d.e d.a.s.a.r


"pembangunan suasana"


siapa, mengapa, bagaimana, dimana
menjadi "Playmaker", pembuat skenario


mengapa begini ?!
mengapa begitu ?!





dedy dharmawan, S.Pd - cikahuripan, 14 Agustus 1998, 02.15 WIB ( Inovasi 1998 )







PEDOMAN
SUASANA DALAM PEMBINAAN DAN LATIHAN
PASUKAN PENGIBAR BENDERA KOTAMADYA BANDUNG
( PKB )
dalam penciptaan dan pembangunannya

Prinsip suasana pada saat kegiatan pembinaan dan latihan adalah ; senang, tenang dan bermanfaat.
Suasana gembira, sedih, takut, tegang, tergesa-gesa, terharu adalah 'bumbu-bumbu' diantaranya.
Yang 'mungkin' patut dihindari adalah suasana bosan yang berkepanjangan akibat dari tidak terkondisikannya suasana tersebut.
Yang 'sangat patut dihindari' adalah dimana peserta didik merasa 'sangat tidak berguna, sangat tidak bermanfaat dan merasa percuma mengikuti kegiatan ini, buang-buang waktu, pemborosan'
Semua kegiatan harus didasarkan oleh SIKAP dan DISIPLIN sebagai TELADAN yang tinggi dari seluruh komponen yang mengikutinya.

AWAL

Pada saat siswa mengikuti pendidikan di SD dan selanjutnya di SLTP maka informasi yang sampai ( Terdengar dan terlihat ) kepada siswa-siswa tersebut adalah suatu suasana idealisme PASKIBRAKA/PASKIBRA SLTA yang menarik, sangat ingin dijangkau, membuat siswa-siswa antusias, merasa bangga dan "MEREKA SENANG SEKALI MENONTONNYA", sehingga terjadi pola pikir di siswa-siswa tersebut keinginan untuk menjadi bagian dari pada'nya'. ( Hal ini tergantung kegiatan PASKIBRAKA dan PKB itu sendiri, yang memang harus bisa menimbulkan kesan positif dan menarik, penonjolan "JATI DIRI PASKIBRA" yang optimal )

Oleh karena itu apabila sekarang ini ( 1999 ) akan 'dikembangkan terus' kegiatan PASKIBRA SLTP, maka kegiatannya harus bisa menciptakan suasana idealisme PASKIBRAKA yang sangat menarik, menyenangkan, bermanfaat, tidak membosankan, bukan pemborosan, dan akhirnya pola pikir 'mereka' langsung tertuju kepada cita-cita menjadi PASKIBRA SLTA. ( Hal ini tergantung pelatih dan Pembina yang mengerti bagaimana seharusnya PASKIBRA SLTP itu dilatih dan dibina, sehingga tidak terjadi penekanan jiwa terhadap siswa yang mengikutinya, - salah satu perubahan yang harus dilakukan yaitu khusus bagi pendaftaran calon anggota Paskibra SLTP yaitu dilakukan pada waktu naik ke kelas 2, jadi ketika masih kelas 1 tidak ada pendaftaran menjadi Paskibra SLTP)

Ada saat-saat dimana secara tidak langsung PASKIBRA SLTA bisa promosi untuk mendapat simpatik sehingga mereka tertarik untuk menjadi anggota PASKIBRA SLTA, yaitu ketika siswa-siswa SD dan siswa-siswa SLTP terutama anggota PASKIBRA SLTP mengikuti 'kegiatan-kegiatan LOMBA dan TANDING PBB, RUKIBRA' atau 'kegiatan lainnya' yang diadakan oleh PASKIBRA SLTA Kotamadya Bandung, PASKIBRA SLTA satuan-satuan, atau lembaga lainnya. ( Hal ini tergantung dari kreatifitas dan inisiatif panitia pelaksana, pelatih PKB dalam menciptakan suatu suasana yang sangat menarik seperti dalam hal ; penerimaan peserta, pertemuan teknis, situasi lapangan perlombaan, pengaturan suasana lomba, pakaian-pakaian panitia, seluruh kegiatan beorientasi PROMOSI PKB, itu harus sudah menjadi "NIAT" seluruh anggota PKB, dll )

SISWA, BARU MASUK SLTA

Pada saat siswa SLTP baru masuk ke SLTA, suasana organisasi PASKIBRA harus sudah mulai terasa dari poster-poster yang bagus ( Poster bisa ditempel sebelumnya di SLTP-SLTP ), sekretariat yang bersih, kakak-kakak PASKIBRA SLTA yang simpatik, menarik dan sangat welcome , "bukan terkenal galak dan kejam".
Apabila ada acara khusus Promosi ekstra kurikuler, maka kegiatan promosi Paskibra harus dikemas secara baik dan menarik, dan harus relevan dengan informasi yang selama ini berada di benak siswa-siswa baru, bukan hanya PAMER PAKAIAN, PBB VARIASI, PERMAINAN KHUSUS PADA SAAT PENDIDIKAN, dll akan tetapi bisa dikemas juga kegiatan permainan kepemimpinan yang praktis, menarik, tapi melibatkan seluruh siswa, atau bisa dikemas suatu kreatifitas lain tergantung situasi sekolah masing-masing, atau juga mendatangkan Alumni-alumni dan pelatih-pelatih yang bisa menjadi figur.

Pada saat siswa baru tersebut bertanya tentang sistim pendaftaran, maka kakak-kakak Paskibra harus menjelaskan dengan "dialogis" dan terjadi pembicaraan yang menarik, sehingga mereka 'yakin dan teguh' untuk mendaftar menjadi anggota Paskibra, "jangan dipersulit dengan menyamakan dan menempatkan posisi siswa baru sebagai CAPAS DI PUSDIKLATSAR". Biarkan siswa baru melakukan hal-hal seperti apa adanya siswa baru, dimana kita akan lebih mudah mendidiknya, jangan biarkan diri kakak-kakak Paskibra berada pada posisi menyombongkan diri sebagai senior, dll
Pada saat siswa baru mendaftar sebagai Calon anggota Paskibra, maka waktu mengambil formulir pendaftaran situasi harus menarik, tidak tegang, bahkan harus terkesan bahwa formulir itu merupakan alat satu-satunya bagi 'dia' agar cepat-cepat menjadi anggota Paskibra.

Pada saat siswa baru mengambalikan formulir pendaftaran maka segera 'dia' diajak kembali berdialog mengenai berbagai macam kegiatan Paskibra, kendala-kendala dan hambatan-hambatan, serta kesepakatan keuangan/menabung ( Jujur, Mandiri dan Terbuka ) dan kesepakatan disiplin ( Terpaksa, Bisa dan Biasa ). Pada saat dialog itu pula Calon anggota Paskibra bisa diberi kesempatan untuk mengemukakan apa yang diketahuinya tentang Paskibra selama ini, apa yang diinginkannya dari Paskibra, bagaimana cara mewujudkannya, dll dialog tersebut harus dapat menggiring pola pikir mereka menjadi jernih terhadap keberadaaan organisasi Paskibra.

Pada saat itulah "JATI DIRI PASKIBRA" sebagai daya tarik organisasi harus sudah muncul ditengah-tengah suasana pendaftaran, dimana siswa baru dapat melihat dengan jelas, kesan-kesan perbedaan yang sangat menonjol dari RIMATA dan RAKANTA dibandingkan dengan siswa lainnya, dari kerapihan pakaiannya, dari sopan santunnya, dari penampilan dan gaya bicaranya, selalu simpatik, terbuka, menarik dan jadi teladan ( Contoh ), dan mereka menginginkan seperti "ITU"

BASIS ( DIKLATSAR )

*Kondisi awal ketika siswa baru menjadi Calon anggota Paskibra dan mengikuti pembukaan BASIS adalah deg-deg-an tetapi penasaran dan menyenangkan.

*Pada saat mengikuti awal Pendidikan dan Latihan Dasar ( BASIS ) maka :
Suasana yang diciptakan adalah deg-deg-an, penasaran, banyak bertanya-tanya, gembira, menyenangkan, bermanfaat. Bukan suasana tegang, takut, sedih, seram, bosan.
Materi kegiatan sesuai dengan kurikulum latihan yang didukung oleh metode latihan yang menarik, yaitu demonstrasi, praktek, tampil perorang, bukan hanya ceramah dan memberi contoh. MENGETAHUI TINGKATAN ANAK DIDIK, RASA KASIH SAYANG - TIDAK DENGAN KEBENCIAN, TELITI DAN ADIL adalah prioritas metoda latihan yang dipergunakan. ( harus terjadi perubahan cepat di anak didik, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mau menjadi mau dan dari tidak bisa menjadi bisa )
Pembangunan suasana melalui Latihan Kepemimpinan dan Dinamika kelompok harus sesuai dengan kurikulum dan situasi kondisi "SUASANA CAPAS" yang dihadapi.
Lagu-lagu Paskibra harus sudah mulai diajarkan seperti ; ( Rimata dan rakanta harus kreatif )
lagu-lagu lari ; oh kasihku, oto bemo, satu juta, lari-lari-lari-lari tiap pagi, dll
lagu-lagu hiburan sedang ; sirsak sawo walanda, alenaja, ayo mama, darling I can love, dll
lagu-lagu pembawa semangat ; Paskibra yang tidak kulupakan, Bosan, minggirlah, miyoto, dll
Hubungan antar manusia harus sudah terbina bahkan dengan orang tua dan guru-guru sakalian, sehingga tidak terjadi prasangka buruk terhadap pembinaan dan latihan Paskibra.
Prestasi akademik anak didik harus betul-betul diperhatikan oleh Rimata dan Rakanta.
Kegiatan BASIS dan kegiatan lainnya diusahakan jangan mengganggu belajar.
Kegiatan BASIS dan kegiatan lainnya yang memakai waktu sore hari tidak melebihi pukul 17.00.
Anak didik sudah dilibatkan di kegiatan-kegiatan PHBN, dan intern Paskibra, seperti Buka shaum bersama, BASIS GABUNGAN, dll.
Khusus latihan PBB untuk CALON PASKIBRA dan PASKIBRA jangan terlalu kaku, tetapi keindahanlah yang utama.
Khusus menghadapi anak didik yang "CELENO baik sikap maupun tehnik" Rimata dan Rakanta tidak boleh emosi, tidak boleh membenci, tidak boleh sewenang-wenang memberikan tindakan dan hukuman yang akan mengakibatkan anak didik merasa tidak puas dan akhirnya anak didik tersebut keluar/mengundurkan diri dan 'secara tidak sadar menyebarkan isu yang jelek tentang Paskibra itu sendiri'
Khusus acara tradisi satuan diberi kebebasan kepada satuan untuk membuat kreatifitas sendiri, akan tetapi yang sangat dilarang dilaksanakan pada acara tersebut adalah MI dan atau kegiatan sejenisnya, karena hal tersebut merupakan satu metode yang harus dilaksanakan di Pusdiklatsar bukan di luar Pusdiklatsar, apalagi sebelum Pusdiklatsar.
Tradisi-tradisi satuan yang banyak menyita uang seperti ; Pakaian Batik, Buka shaum satuan, dll sebaiknya juga menggunakan metode kesepakatan menabung, sehingga tidak ada prasangka buruk bahwa Paskibra itu pemborosan.
Perintah-perintah yang lebih berorientasi kepada "KESENANGAN PELATIH, RIMATA DAN RAKANTA" seperti ; kumpul anggota yang terlalu sering dan mendadak, kumpul seksi/kecabangan, penugasan, dll memakai jam tangan di tangan kanan, memakai dog tage, buku merah putih di ganti-ganti, ketidakpuasan pelatih, Rimata dan Rakanta yang berlebihan dalam bertindak/pupujieun, dll.
Apabila akan memberikan tindakan harus tepat argumentasinya dan konsisten.
Perintah-perintah tentang pelaksanaan etika kehidupan boleh dikembangkan kepada CAPAS seperti ; tidak makan sambil jalan, memakai sepatu hitam, tali sepatu 'satu kali kali satu', putra pertama menaiki tangga, putra terakhir menuruni tangga, putra membukakan pintu kendaraan, putra mempersilahkan putri untuk duduk, mendahulukan yang lebih tua, selalu patuh dan hormat kepada Orang tua dan Guru serta 'yang lebih tua', selalu memakai jaket apabila memakai seragam latihan, dll Dilaksanakan secara terarah, terpadu, terus menerus dan berkesinambungan dengan contoh teladan sehari-hari dari RIMATA dan RAKANTA, juga melalui KAKA ASUH, untuk menghindari ketersinggungan, kekecewaan dan kesakihatian pada CAPAS.
Perintah-perintah tentang pelaksanaan etika kehidupan harus dikembangkan kepada CAPAS seperti ; di rumah membersihkan kamar sendiri, ikut membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah, ikut membantu mencuci mobil, mencuci piring sendiri, membentuk kelompok belajar dengan sesama CAPAS, dll

PUSDIKLATSAR

*Pada saat akan memasuki Pusdiklatsar dan Upacara pembukaan Pusdiklatsar, maka rasa deg-deg-an kembali timbul, penasaran kembali ada, bahkan 'mungkin' akan timbul keragu-raguan untuk meneruskan aktifitas sebagai Calon anggota Paskibra, disinilah peran RIMATA dan RAKANTA dalam memberikan dorongan sikap dan mental agar mereka yakin terhadap pilihan kegiatannya, CAPAS merasa dilindungi dan sangat terbantu dengan teladan-teladan yang ada di senior-seniornya.

Pada saat hari pertama setelah Upacara pembukaan, terbuktilah hal-hal sebagai berikut :
Pertemuan dengan Pelatih, yang begitu sengit menguji CAPAS dalam materi TUB, PBB dan KETERAMPILAN BENDERA.
Rasa tegang, rasa takut dan tergesa-gesa mulai nampak, karena tekanan Pelatih yang tegas dan berulang-ulang, dimulai sejak kumpul pagi hari sampai dengan pulang ke rumah.
Rasa tegang dan takut tersebut muncul karena CAPAS mengikuti kegiatan kumpul pagi, pemeriksaan tugas, MI, lari pagi, evaluasi PBB, evaluasi TUB, evaluasi Bendera, rasa berat karena harus membawa beban ransel, mengerjakan tugas Bakti keluarga dan tugas kesan.
Kegiatan menjadi menarik karena rasa bosan, karena tegang dan takut bisa di 'counter' dengan hukuman main-main, Latihan kepemimpinan siswa, Dinamika kelompok, kegiatan makan/minum, kegiatan permainan dan HAM, bernyanyi-nyanyi, dimana tercipta suasana santai, tenang, lucu dan gembira ( Tertawa dan bersenang-senang ).
Kegiatan menjadi lebih menenangkan karena PANITIA sudah siap dengan segala rencana-rencananya, seperti ; KESPAS selalu siap, PAMPAS selalu jaga, JASPAS selalu rapih dalam mengatur strategi olah raga, dan lain-lain.
Kegiatan menjadi bermanfaat karena olah raga bisa menjaga stamina, rasa tegang bisa melatih mental, LKS dan keorganisasian bisa menimbulkan potensi kepemimpinan, berani berbicara, berani mengemukakan pendapat, tidak jadi takut, HAM yang dilaksanakan setelah selesai kegiatan setiap hari bisa menetralisir prasangka buruk dan menambah motivasi, dll
Pada saat pulang ke rumah setelah kegiatan Pusdiklatsar setiap harinya, maka CAPAS harus berceritra kepada orang tuanya dengan antusias dan memperlihatkan rasa senang dan bangga tentang aktifitas Paskibra, sehingga orang tua/wali tidak khawatir terhadap putranya dan kepercayaan kepada organisasi Paskibra pun makin tinggi. Walaupun rasa capai ada, akan tetapi tugas bakti keluarga segera dikerjakan dan segera pula mendapatkan legalitas dari orang tua/wali sehingga tambahlah kepercayaan dari orang tua/wali tersebut. Untuk kemudian tugas bakti keluarga tersebut merupakan kegiatan sehari-hari seorang anggota Paskibra di rumah dan di lingkungan lainnya, yang selalu ingin bersih, rapih, tertib, dll
Pada saat akan pergi besok subuhnya maka yang harus terjadi adalah rasa semangat untuk hadir tepat pada waktunya, orang tua/walipun mengantar putranya dengan rasa senang walaupun 'tiris'.
Lagu-lagu yang diajarkan adalah sebagai berikut :
lagu-lagu lari ; manggis, aku punya burung, aku punya pisang, yo prokonco, dll
lagu-lagu sedih ; hidup 1, hidup 2, tabah, takkan dapat kulupakan, dll
lagu-lagu hiburan ; berkarya dan bergembira, gembira, diana, goreng pisang, kuplet, dll
lagu-lagu pembawa semangat ; kapal selam, aku bangga, oh beginilah, aduh kasihan Paskibra, dll
lagu-lagu Mars ; Mars Paskibraka 1, 2 , 3, dll
Lagu-lagu harus dinyanyikan secara berkala dan terus menerus 'seluruh lagu' secara merata, pada saat di kelompok, di peleton, ataupun PBB massal.
Yel-yel Kompi harus segera diajarkan pada hari ketiga, sehingga kebanggaan mampu ditingkatkan setiap harinya.
Permainan-permainan sudah diajarkan seperti :
Cecekole
Amapondo
Olah raga sing sehat
Heiho
Bonanza
Dll
Latihan Kepemimpinan Siswa sesuai dengan Kurikulum yaitu LATIHAN KEPEMIMPINAN PEMUKA SISWA ( LKS ) dan LATIHAN KEPEMIMPINAN PERINTIS PEMUDA ( LKP ).
Lari jauh jaraknya disesuaikan dengan kemampuan, pengambil kelompok depanlah yang menentukan route lari, lari jauh merupakan puncak kegiatan fisik. Irama lari harus sama dengan sebelumnya.
Kegiatan pengumuman peralatan untuk Asrama, menimbulkan kembali rasa deg-deg-an dan kepanasaran pada diri CAPAS, dan mungkin juga timbul lagi keragu-raguan.
Oleh karena itu hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
Pengumuman harus jelas dan terarah.
Bagi CAPAS yang dilarang pergi oleh orang tua, harus segera dikonfirmasi ( Didatangi orang tua/walinya oleh Pelatih/Rakanta/Rimata ) agar jelas, dengan membawa surat pernyataan mengundurkan diri.
Bagi CAPAS yang sakit, harus ada surat keterangan dokter dan dikonfirmasi/didatangi oleh Pelatih/Rakanta/Rimata.
Bagi CAPAS yang ijin ( Pulang kampung, Pesantren Kilat/kegiatan keagamaan, ada keluarga sakit, dll) harus ada surat dari orang tua/wali dan dikonfirmasi/didatangi oleh Pelatih/Rakanta/Rimata.
Bagi CAPAS yang malas dan yang mempunyai rasa takut yang berlebihan terhadap kegiatan Pusdiklatsar dan Asrama, harus benar-benar terdeteksi, karena bisa saja lolos dari absensi kehadiran dan keuangan dan segera didatangi pada hari pertama Asrama oleh Pelatih/Rimata /Rakanta

ASRAMA

*Pada saat istirahat satu hari sebelum Asrama, rasa ragu-ragu makin tinggi, dorongan orang tua/wali harus benar-benar terwujud dan menambah keyakinan CAPAS untuk hadir di Asrama "DESA BAHAGIA", walaupun harus agak "sibuk dan ripuh" karena harus mempersiapkan 'barang-barang' keperluan Asrama, dan akhirnya diangkut ke Asrama dengan suasana yang "ANGKARIBUNG"

*Pada saat pergi dari rumah, berada di jalan dan sampai di depan gerbang Asrama, rasa yang timbul masih tetap deg-deg-an, penasaran dan keyakinan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

*Pada saat acara baris sebelum tantingan maka, mulai dirasa tergesa-gesa, kemudian perasaan ragu-ragu dan keyakinan bercampur baur jadi satu karena acara TANTINGAN ( yaitu kegiatan mempertimbangkan kembali secara mendalam, apakah yakin akan ikut atau pulang ).

Kemudian CAPAS dibimbing menuju kamar, merapihkan kamar, bertemu dan berkenalan dengan teman se RT kemudian mulai latihan ketertiban menyimpan pakaian dan barang-barang.

Pada saat Asrama, maka kegiatan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu ;
Kegiatan rutin harian ;
Pemeliharaan diri ; MCK, dan bebersih, adalah kegiatan pribadi untuk kepentingan kebersihan, dilatih cepat, hemat, cermat, ingat dengan orang lain, akan tetapi tidak dibentak, terutama pagi hari ketika akan mengambil air wudlu.
Ibadah ; dilatih berjamaah, khusus Muslim selalu membaca Al-Quran, kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. ( terutama ayat-ayat prioritas ).
Makan ; selalu tertib, selalu rapih, selalu bersih, selalu bersama-sama, selalu berdo'a dahulu, selalu habis.
Tidur ; selalu rapih, teliti sebelum tidur, tertib, bersama-sama, berdo'a dahulu.
Hiburan ; pagi, siang dan malam, tidak berlebihan dalam bermain ( tidak pupujieun ).
Kegiatan Latihan Kepemimpinan Siswa : Keorganisasian, Permainan Kepemimpinan, Dinamika kelompok ( Simulasi, Diskusi, sidang, rapat, dll ) ; selalu menampilkan Capas secara perorangan.
Kegiatan Berlatih dan Melatih ( KBM ) : Evaluasi PBB, TUB dan Bendera, serta PBB Massal
Kegiatan Prinsip dan KHAS :
Tantingan ; pertimbangan, latihan pengambilan keputusan
kegiatan dipandu oleh seorang Pembina atau Senior yang mampu menggugah hati peserta untuk yakin terhadap keputusannya.
kegiatan dilaksanakan didepan Asrama, sebelum peserta memasuki gerbang Desa Bahagia
Pemilu ; hiburan, latihan objektif dan demokrasi, latihan menentukan pilihan
kegiatan merupakan awal latihan, karena dengan sistim Among-Partisipatori sejak selesai Pemilu CAPAS sudah mulai dilibatkan dalam koordinasi kegiatan Asrama
Renungan Malam ; kegiatan apel yang dilaksanakan sebelum tidur
Bangun Malam ; latihan ketelitian, persatuan, persaudaraan, saling mengingatkan
kegiatan dilaksanakan pada malam kedua, harus ada penekanan akhir tentang doktrin-doktrin
pelatih melakukan pemeriksaan awal dengan pertanyaan-pertanyaan bukan "MEMARAHI LANGSUNG"
Renungan Suci ; latihan instropeksi diri,
kegiatan dilaksanakan di laparngan
pemberi petuah adalah Pembina dan/atau Senior yang dapat menggugah keyakinan peserta dalam menjalani kehidupan sehari-hari
Pembagian PDL 1 ; keharuan, kesan mendalam, sesuai jadwal,
kegiatan dilaksanakan setelah makan siang dengan pertimbangan tindakan permainan yang sangat detail dan dengan penuh kehati-hatian
kegiatan diawali dengan dikumpulkannya CAPAS sesuai regu/RT, dan terlambat, dan dihukum hiburan , kemudian tindakan mendadak sesuai kreatifitas, diakhiri dengan perintah kumpul perSatuan, setelah itu pembagian kaos PDL 1, terakhir menyanyikan lagu 'Bagimu Negeri' dan bersalaman sesama teman Satuan, kemudian peserta membersihkan diri
perhatian penting adalah pemisahan yang sakit
Cowek ; setelah PDL 1, sebelum renungan jiwa, penenangan tingkat tinggi,
kegiatan dilaksanakan setelah shalat Ashar dan dengan sengaja membuat peserta agar terlambat berkumpul dan diakhiri sebelum Mahgrib
kegiatan selanjutnya adalah tindakan hukuman ringan, dan perintah berganti pakaian, kemudian hiburan sebentar ( boleh dangdut, dll )
kegiatan pokok dari cowek adalah "MEMBERSIHKAN SECARA TOTAL SELURUH ASRAMA"
kegiatan selingannya adalah ; membersihkan sepatu pelatih, memijat pelatih ( harus sejenis ), bagi peserta yang diketahui mempunyai hubungan keluarga dengan Senior, hukuman permainan bagi kasus khusus
Makan malam ; setelah Cowek, menjaga ketenangan,
kegiatan dilaksanakan dan dibuat seromantis mungkin
Renungan Jiwa ; tengah malam pukul 24.00 WIB ; ketenangan tingakat tinggi.
kegiatan ini merupakan instropeksi dan retrospeksi diri
peserta diminta untuk membaca buku renungan jiwa, membuat pernyataan, diberi petuah, dan mencium Bendera Merah Putih
peserta dibawa kesatu tempat yang asing dan diminta untuk 'menyendiri'
satu kelompok terdiri dari paling banyak satu RT dan/atau 15 orang
kegiatan harus didukung oleh satu perangkat lagu hymne dan suasana hening
Hari Ulang Tahun ; hiburan, kesan mendalam perorangan,
kegiatan dilaksanakan sesuai situasi dan kondisi
diawali dengan penekanan ketidakdisiplinan, pemanggilan tersangka, pembacaan keputusan, pengakuan tersangka, pembelaan peserta lain, pelatih mengundurkan diri, interval 'diam', lagu, Orang tua datang
Pesiar ; hiburan, menyesuaikan dengan situasi dan kondisi
kegiatan dilaksanakan apabila ada waktu yang sangat luang
kegiatan dilaksanakan di lokasi pusat perbelanjaan, dimana peserta memakai baju batik atau PDKK untuk menguji latihan di lapangan langsung dengan identitas jelas CAPAS !
Hidup di alam terbuka ; 2 hari satu malam ; orientasi alam, instropeksi hidup, tertib.
kegiatan dilaksanakan setelah makan pagi yang diawalkan
peserta dibagi dalam kelompok yang sangat kecil yaitu, 7 orang, untuk diberi tugas merencanakan dan melaksanakan berangkat ke satu tempat di alam terbuka dan membuat sebuah kegiatan pengamatan dan pencatatan lingkungan
peserta diminta membawa tas/ransel untuk peralatan tidur, mandi dan ibadah, serta ponco/kantung tidur/jaket tebal dan baju ganti
selayaknya peserta mempersiapkan bahan-bahan untuk 3 kali makan ( Siang, Malam dan Pagi ), peserta diperbolehkan membeli bahan makanan di jalan-jalan yang dilewati, tetapi harus dapat dibatasi
Pengukuhan ; malam hari pukul 19.30 WIB atau tergantung situasi ; keharuan dan kesenangan.
kegiatan dilaksanakan dengan satu strategy yang matang, dan terencana rapih
kegiatan harus benar-benar didukung oleh suasana "titik puncak" dan "IKRAR PUTRA INDONESIA" yang menggugah diri
kegiatan harus didukung oleh suasana dan lagu hymne yang teratur
penekanan kegiatan ini adalah bahwa peserta dinyatakan Lulus/Berhasil dalam pendidikan dan latihan
Prasetya Paskibra ; pagi hari pukul 07.30 IWB ; kebanggaan dan titik tolak menjadi figur teladan.
kegiatan diawali dengan dialog antar Pelatih, Peserta dan Orang tua di satu tempat/kelas, dimana terjadi tanya jawab dan diskusi,
kegiatan harus diawali dengan satu sistim administrasi yang terencana dan matang
penekanan kegiatan ini adalah bahwa peserta dinyatakan selesai mengikuti pendidikan dan latihan dan merupakan titik awal aktifitas penampilan Paskibra

P E R H A T I A N !!! :
Bahwa kepanitiaan Pusdiklatsar dan Asrama sudah harus dikondisikan sejak MAP Kodya selesai dilaksanakan, yaitu membentuk kegiatan-kegiatan awal yang melatih Rakanta secara bertahap, dimulai dari pembentukan Seksi-seksi yang dibina secara khusus dan pada waktu yang khusus pula, dan seluruhnya diatur oleh Pengurus PKB dengan dibina oleh Kandepdikbud Kotamadya Bandung melalui Seksi Binmudora ( Sampai dengan tahun 1997-1998 Seksi-seksi tersebut disebut Kecabangan ) dan dibantu oleh PPI.

Bahwa kepanitiaan Pusdiklatsar dan Asrama mempergunakan azas PEMBERDAYAAN KEMANDIRIAN dan KEPERCAYAAN, dengan tetap mengacu kepada Komunikasi, Koordinasi dan Konsultasi.

Bahwa pembinaan kepanitiaan Pusdiklatsar dan Asrama seluruhnya ditangani oleh Kandepdikbud Kotamadya Bandung melalui Seksi Binmudora dengan dibantu oleh Pembina dari PPI ( Purna Paskibraka Indonesia ) atau pihak lainnya. ( berdasarkan pengalaman : Yang jelas tidak ada kegiatan pembinaan secara bagian-bagian seperti adanya Pembina Kespas, Pembina Pampas, Pembina Acara, Pembina Konsumsi, yang akan menyebabkan berbenturannya kepentingan-kepentingan pribadi dari para pembina itu sendiri dan akhirnya melemahkan tujuan kegiatan itu sendiri ).

Bahwa Pendidikan dan Latihan serta pelaksana kurikulum Latihan Kepemimpinan Siswa ( LKS ) dan Latihan Kepemimpinan Pemuda ( LKP ) sepenuhnya ditangani oleh PELATIH, dibawah tangggung jawab Kepala Seksi Binmudora Kandepdikbud Kotamadya Bandung.

PEMBINAAN LANJUTAN
adalah DESA BAHAGIA di dalam hidup organisasi Paskibra sehari-hari
* RAKANTA - RIMATA *

Perasaan ingin berprestasi, perasaan ingin mengembangkan sesuatu ( Kreatif ), ingin membuat sesuatu (Inovatif ), Perasaan ingin menggali ilmu sebanyak-banyaknya dilakukan ketika selesai dikukuhkan sehingga KOMUNIKASI, KOORDINASI dan KONSULTASI mulai biasa dilakukan sejak saat itu.

Perasaan merasa berbeda dengan teman sekelas mulai terasa ketika masuk kelas 2 dan kebanyakan bukan Paskibra, pada saat ini harus sudah dimulai tehnik-tehnik pendekatan HAM dan fleksibilitas Paskibra, yaitu JATI DIRI tetap ditampilkan tapi orang lain senang, bukan jadi risi.

Dalam hal teman-teman dekat anggota Paskibra banyak mempengaruhi untuk merubah kembali bahkan mengkritik habis-habisan karena berbedanya Sikap, Penampilan dan Tingkah laku diantara "mereka", maka anggota Paskibra memakai sistim bertahap dalam menjelaskan JATI DIRI tersebut. Tidak menolak diberi pengaruh untuk - dan juga tidak tertekan dengan adanya pengaruh agar berubah sikap, penampilan dan tingkah laku kembali ke asal - tetap tenang, senang dan bermanfaat.

Dalam bidang akademis, harus ada perubahan ketika berhadapan dengan guru-guru, yaitu harus berani, selalu hadir di kelas, selalu meminta penjelasan ulang, selalu berprestasi. Sikap seorang anggota Paskibra apabila tidak dapat menguasaai pelajaran bukannya menjauhi pelajaran, menjauhi guru, tidak masuk kelas karena tidak menguasai pelajarannya, bukan kemudian mencemooh karena guru tersebut tidak bisa mengajar, dll - akan tetapi justru harus mendekati guru - herus dapat dihapalkan guru.

Dalam menghadapi kegiatan di rumah, seorang anggota Paskibra harus benar-benar terlihat dalam MEMBAGI-MENGATUR WAKTU, harus dekat dengan orang tua, banyak bertanya dan berdiskusi dengan orang tua, menyempatkan diri untuk memperkenalkan kegiatan Paskibra dan teman-teman Paskibranya kepada Orang tua dan walinya, dengan membentuk kelompok belajar yang melakukan aktifitas di rumah-rumah anggota Paskibra.
Dalam menghadapi kebosanan latihan, maka yang harus dilakukan adalah komunikasi kepada kakak asuh dan pelatih atau kakak asuh dan pelatihnya yang proaktif dan konsisten dalam mengayomi adik-adik asuhnya, sehingga bisa terhindar akibat yang lebih buruk dari kebosanan, seperti ; berubah sikap karena terpengaruh lingkungan, tidak menabung, menolak tugas, dan akhirnya memilih 'mengundurkan diri' ketika diberikan pilihan daripada merubah sikap dan tetap sebagai anggota Paskibra.

Akhirnya aktifitas Rakanta berakhir di LKP ( Perintis Pemuda ) pada saat menjadi Panitia Pusdiklatsar dan Asrama, dan aktifitas Rimata berakhir di LKP ( Latihan Kepelatihan Pemula ) pada saat regristrasi menjadi PPI. Dengan meninggalkan kesan positif di semua lingkungan yang pernah dimasukinya.

Pada saat Purna Bhakti ?, pada saat-saat ini, seyogyanyalah perasaan yang timbul di para anggota adalah rasa haru, bangga, ingin kembali kedalam suasana latihan, dan segudang perasaan lainnya. Jangan sampai timbul perasaan kecewa dan sakit hati pada saat-saat terakhir 'mereka' memakai atribut PKB, dan tentu saja dengan kondisi tersebut 'mereka' menggebu-gebu dan dengan suka rela dan motivasi tinggi segera bergabung dengan organisasi PPI dan menjadi pelatih yang dapat menjadi figur teladan bagi yang dilatih serta menjadi alumni Paskibra yang menjadi panutan adik-adiknya.

Mengapa begini dan mengapa begitu

Kenapa LATGAB harus minggu ke-4 ?, sebenarnya latgab bisa saja bukan minggu ke-4, akan tetapi berdasarkan kesepakatan diantara Pelatih dan anggota, maka yang sangat strategys untuk melakukan latgab adalah hari minggu ke-4 setiap bulan, agar prosedur pemberitahuan tidak mengalami kesulitan. Akan tetapi apabila ada 'keadaan' yang memaksa waktu latgab berubah diluar minggu ke-4, itu sah-sah saja, hanya prosedur pemberitahuan harus terencana dan menyeluruh sehingga tidak timbul kekecewaan dan ketersinggungan diantara personil peserta latihan.
Kenapa LATSAT sebaiknya pagi hari ?, karena selain hari minggu, waktu latihan dimana Rimata, Rakanta dan Capas dapat berkumpul bersama hanyalah pagi hari, sebelum siswa sekolah pagi masuk kelas, yaitu antara pukul 05.30 s.d 06.55. Sehingga figur-figur teladan dan jati diri-jati diri dari senior-senior akan sangat terlihat oleh yunior-yuniornya, karena sikap dan disiplin akan terbentuk apabila situasi dan kondisi terbentuk setiap hari. Kemudian kepulangan sore dan malam hari bisa dihindari. Anggota yang sekolah siang bisa melakukan kelompok belajar di Perpustakaan ataupun di rumah anggota yang dekat dengan sekolah, tentu saja setelah selesai latihan pagi hari. Latihan pagi hari ini harus diawali dengan Lari Pagi seluruh personil yaitu Rimata, Rakanta dan CAPAS.

Kenapa tidak boleh berpacaran dengan CAPAS dan ANGGOTA PASKIBRA ?, memang kita ketahui bersama dan tidak dapat disangkal oleh siapapun juga bahwa jodoh itu ditangan Tuhan Yang Maha Esa,
akan tetapi organisasi ini sangat tidak mensyahkan gonta-ganti pacar, walaupun itu lumrah, apabila itu banyak terjadi maka resikonya adalah fenomena menurunnya nilai figur teladan karena sikap dan tingkah laku dalam mencari jodoh tersebut, yang amat sangat berdampak negatif kepada kegiatan dan ujungnya adalah hilangnya jati diri Paskibra, kita harus percaya bahwa jodoh SUDAH diatur oleh"NYA", oleh karena itu organisasi Paskibra sangat ingin mendukung sekali bagi pelatih dan anggotanya yang memang telah mendapatkan jodohnya di organisasi ini dan itu juga lumrah-lumrah saja.

Kenapa Pelatih harus banyak komunikasi, koordinasi dan konsultasi ?, karena selain berperan sebagai Pelatih, maka personil yang terlibat dalam pendidikan dan latihan serta pembinaan lanjutan harus merupakan figur-figur teladan, pribadi-pribadi yang matang, tidak neko-neko, tidak seenaknya. Seorang pelatih dia juga harus bisa berlaku sebagai Ayah, Teman, Pelayan, Guru, dimana seluruh peran tersebut dimainkannya pada saat-saat yang tepat dan seimbang.

Kenapa Pendidikan harus pada libur panjang ?, karena berdasarkan pengalaman, libur panjang berada pada akhir tahun pelajaran, maka pendidikan bagi CAPAS akan berjalan selama satu tahun, sehingga diharapkan seluruh materi dapat tersampaikan sampai dengan PUSDIKLATSAR.
Kedua kegiatan pendidikan yang ideal memerlukan waktu sekitar 18 hari, oleh karena itu libur panjang adalah waktu yang sangat ideal, apalagi setelah pendidikan siswa peserta kegiatan masih mempunyai waktu untuk beristirahat di sisa waktu libur panjangnya. Kalau dilihat buruknya, apabila siswa peserta didik mengalami trauma sakit, maka KBM tidak akan terlalu terganggu, karena masih punya waktu penyembuhan di sisa libur panjang.

Kenapa menabung harus Rp 300,00 dan tahun 1998 ada alternatif Rp 500,00 ?, sebetulnya tidak ada keharusan tentang jumlah tabungan Paskibra, akan tetapi jumlah tersebut menyesuaikan dengan keperluan anggota pribadi selama mengikuti kegiatan Pendidikan serta Pembinaan lanjutan. Oleh karena itu bagi CAPAS dan ANGGOTA PASKIBRA yang secara jujur mengemukakan ketidakpunyaan uang jajan, sebenarnya tidak perlu menabung, hanya saja sebelumnya sudah komitmen bahwa 'dia' tidak akan mendapat keperluan sebagai anggota, maka pada saat asrama minimal ada semacam aturan main tersendiri antara 'dia' dengan organisasi, misalnya organisasi sudah menjalankan program GP-TA, dimana "UANG TAK BERTUAN" dipergunakan bagi CAPAS dan ANGGOTA PASKIBRA yang tidak mampu tetapi kemauannya keras, kalau ternyata uang tak bertuan tidak dapat memenuhi, minimal 'dia' dapat menutup keperluan uang makan selama Asrama.

Kenapa capas yang keluar/mengundurkan diri tabungannya tidak boleh diambil ?, karena organisasi Paskibra dibentuk dengan prinsip dasar KEMANDIRIAN, dimana tidak ada dana subsidi dari siapapun juga bagi kegiatan pembinaan dan latihannya, sehingga dana kegiatan dihimpun dari "UANG TAK BERTUAN" yaitu uang dari CAPAS yang mengundurkan diri, karena waktu pendaftaran awal ada 'komitmen' pertama dan utama dari Calon anggota adalah menabung bagi yang mempunyai uang jajan, dan tidak mengambil uang tabungan apabila mengundurkan diri, maka kepada CAPAS dan ANGOTA PASKIBRA yang menginginkan uangnya utuh 'dia' harus konsisten melaksanakan disiplin sikap dan penampilan sebagai jati diri Paskibra dimanapun juga berada dan tentu saja aktif di kegiatan pembinaan dan latihan.

Apakah PDU dan atribut lainnya penting sekali ?, TIDAK !!!!!!! Seorang anggota Paskibra itu akan menonjol Jati Dirinya melalui SIKAP, PENAMPILAN, TINGKAH LAKU dan DISIPLIN ang positif disemua lingkungan, sehingga tanpa memakai atribut apapun juga, lingkungannya sudah sangat merasakan hasil-hasil dari Pembinaan dan Latihan Paskibra.
Akan tetapi itu semua bisa diputuskan setelah 'dia' jujur mengemukakan bahwa 'dia' sangat tidak mempunyai uang jajan.

Mengapa Lambang Paskibra Teratai, Bagaimana bentuknya, Apa pengertiannya ?, teratai adalah bunga yang tumbuh di permukaan air, dimana bila permukaan air naik atau turun maka bunga teratai tetap diatas permukaan, jadi filsafat yang diambil adalah seorang anggota Paskibra harus tetap menjadi teladan bagi lingkungannya dimana dia hidup, diatas maupun ketika dibawah. Bentuknya seperti terlampir, dilindungi oleh 16 pasang lingkaran dan belah ketupat yang melambangkan putra dan putri yang datang dari segala penjuru mata angnin untuk bersama-sama belajar menjadi teladan. Bentuknya melingkar melambangkan kesempurnaan.

Mengapa Topi latihan Paskibra berwarna Merah dan memakai buntut ?, warna merah diambil dari contoh topi PASKIBRAKA NASIONAL angkatan 1982, warna merah sebagai lambang keberanian, buntut dibelakang agar tengkuk tidak kepanasan ketika sedang latihan. Warna merah adalah lambang keberanian.

Mengapa pada Topi Merah ada lambang Negara Garuda Pancasila, Nama anggota, nama Satuan dan angkatan Paskibra ?, pada topi PASKIBRAKA NASIONAL 1982 juga terdapat Lambang Negara Garuda Pancasila sebagai pencerminan rasa nasionalisme dan Nama Anggota, kemudian nama satuan dan angkatan Paskibra untuk memberi kejelasan identitas pemakai topi.

Mengapa Kopiah ( Peci ) Putri bentuknya berbeda dengan kopiah ( Peci ) putra ?, karena tidak pantas putri memakai kopiah putra, maka perancang yang membuat model kopiah ( Peci ) putri membuatnya seperti terlampir.

Mengapa pada kopiah ada Lencana Burung Garuda ?, Selain Estetika ( Keindahan ) juga Burung Garuda sebagai Lambang Negara menandakan rasa nasionalisme yang harus terpancar dari Anggota yang mengenakannya.

Mengapa pada bahu ada Epphaulets, ? pemakaian Epphaulets adalah identitas organisasi dan kegiatan yang dilaksanakan, warna hijau sebagai lambang orang muda yang aktif, kreatif dan inovatif. Bentuknya terlampir.

Mengapa memakai monogram dan mengapa monogram Paskibra berbentuk seperti itu ? monogram adalah lambang Paskibraka yang ada di lengan kanan, warna coklat sebagai warna siswa yang aktif ( menyesuaikan dengan Paskibraka Nasional ), pada tahun 1984 - 1993 warna dasarnya adalah Biru Hijau dan Kuning yang melambangkan warna Kotamadya Bandung. Kemudian monogram di lengan kiri adalah lambang OSIS yang dimodifikasi untuk menandakan anggota Paskibra suatu sekolah. Latar belakang merah putih mengambil dari warna Bendera Kebangsaan "Sang Merah Putih". Bentuknya terlampir.

Apakah yang disebut Lencana Kepemimpinan, dan mengapa anggota Paskibra dapat memakainya?
Lencana Kepemimpinan adalah lambang formal dari seorang peserta yang telah mengikuti dan Lulu/berhasil menyelesaikan suatu jenjang pendidikan dan latihan, dan seluruh anggota Paskibra sesuai dengan kurikulumnya mengikuti pendidikan dan latihan kepemimpinan Siswa tingkat Pemuka dan Latihan Kepemimpinan Pemuda tingkat Perintis. Bentuknya terlampir.

Apakah yang disebut Lencana Keanggotaan ? Lencana Keanggotaan adalah lambang formal dari seorang anggota Paskibra sesuai dengan jenjang pendidikannya di Sekolah, warna putih untuk CAPAS - melambangkan sebagai kelas 1 sebagai seorang calon peserta yang belum tahu apa-apa, kemudian warna hijau untuk Rakanta - melambangkan bahwa kelas 2 sebagai orang muda adalah koordinator dan penggerak kegiatan, sedangkan warna merah untuk Rimata melambangkan bahwa kelas 3 sebagai teladan adalah pengendali, pemelihara dan penanggungjawab keberadaan organisasi Paskibra. Bentuknya terlampir.

Apakah yang disebut Lencana Wing Angkatan ? adalah sebuah lencana yang khusus dipakai di PDH untuk menandakan angkatan dan penugasan yang pernah dilaksanakannya, yaitu Paskibraka Nasional, Paskibraka DT I, Paskibraka DT II dan Paskibra Sekolah ( PKB ). Berbentuk Burung Garuda ( Lambang Negara ) sebagai bentuk rasa nasionalisme di lingkari Padi dan Kapas sebagai lambang kesejahteraan dan kemakmuran.

Apakah yang disebut Papan Nama ? ada dua buah Papan Nama, yaitu satu untuk dijahit di PDU terbuat dari kain dan satu lagi terbuat dari plat untuk PDH dan PDL, sebagai identitas anggota Paskibra, warna merah putih mengambil dari warna Bendera Kebangsaan "Sang Merah Putih"

Apakah yang disebut Ketimang, dan mengapa anggota Paskibra dapat memakainya? ketimang adalah kepala sabuk yang berlambangkan bunga teratai, oleh karena itu hanya anggota Paskibra yang dapat memakainya. Bentuknya terlampir.

Apakah yang disebut PDU ? PDU adalah PAKAIAN DINAS UPACARA khusus dipakai untuk penugasan dan resepsi, dimana dalam pemakaiannya harus selalu rapih, bersih dan sopan. Sarung tangan berwarna putih adalah pasangan PDU ketika sedang melaksanakan tugas Pengibaran Bendera dan tugas berbaris lainnya. Untuk kepantasan dan keindahan ( Estetika ) dileher dipasang Scraff ( S'tangan leher ) berwarna merah dan putih mengambil dari warna Bendera Kebangsaan "Sang Merah Putih". Bentuknya terlampir.

Apakah yang disebut PDL ? PDL adalah Pakaian Dinas Latihan khusus dipakai untuk Latihan, PDL ada beberapa buah, yaitu PDL 1 berwarna putih sebagai lambang kesucian agar terlihat bersih, kemudian PDL 2 berwarna biru sebagai lambang keteduhan agar terlihat bagus, PDL Pelatih Muda berwarna Kuning Muda sebagai lambang keanggunan agar terlihat cerah dan manis, PDL angkatan untuk menandakan satu angkatan Paskibra, PDL Satuan untuk menandakan keberadaan satuan. Bentuknya terlampir.

Mengapa sepatu yang dipakai adalah Pantovel dan Warior ? untuk kegiatan resmi dan sehari-hari di sekolah pantovel sangat flekseble karena kuat, rapih, bersih, mengkilap, sopan. Kemudian untuk latihan dan juga sehari-hari dipilih sepatu warior karena murah, baik untuk kesehatan, kuat sesuai pemakaian. Pemakaian sepatu harus sesuai dengan Kaos Kaki yaitu Hitam atau Putih, sesuai dengan kebutuhan dan kepantasan.

Apakah itu MAP ? MAP adalah Musyawarah anggota Paskibra, yang dilaksanakan di Asrama, terdiri dari seluruh perwakilan anggota Rimata dan Rakanta, untuk laporan pertanggungjawaban pengurus PKB, menentukan Program Kerja dan Pengukuhan Pengurus PKB setelah diadakan pemilihan oleh seluruh anggota PKB. Koordinator Satuan otomatis sebagai peserta MAP.

Apakah itu BPH MAP ? BPH MAP adalah organisasi yang melaksanakan tugas legislatif dari Paskibra Sekolah yang terdiri dari pengurus yang dipilih berdasarkan hasil keputusan MAP. Struktur terlampir.

Apakah itu Pengurus PKB ? Pengurus PKB adalah organisasi yang melaksanakan tugas eksekutif dari Paskibra Sekolah yang dipilih di Asrama oleh anggota Paskibra dalam satu rangkaian kegiatan MAP. Di dalam kepengurusan PKB terdapat struktur umum, seperti Korum dan wakilnya, sekretaris, bendahara, SRT ( Seksi Rumah Tangga ), Protokol (Seksi Acara-acara kegiatan ), Seksi Persuratan, Kespas ( Seksi Kesehatan ), Pampas ( Seksi Keamanan ), Jaspas ( Seksi fisik ), Logpas ( Seksi Sarana dan Prasarana ), Dokpas ( Seksi dokumentasi dan agenda ). Struktur terlampir.

Apakah itu MAHPAS ? MAHPAS adalah organisasi yang melaksanakan tugas yudikatif dari Paskibra Sekolah yang terdiri dari pengurus yang dipilih berdasarkan hasil keputusan MAP, yang dilegalisasi oleh BPH MAP, dan melibatkan penilaian aktifitas anggota selama menjadi Paskibra. Terdiri dari Rimata dan Rakanta. Struktur terlampir.

Apa itu Pra Pusdiklatsar ? adalah kegiatan persiapan sebelum Pusdiklatsar, untuk mengisi waktu liburan ketika kelas 3 EBTANAS, dimaksudkan untuk menilai kesiapan Administrasi CAPAS, Administrasi Panitia dan kemapuan teknis TUB, PBB dan keterampilan Bendera serta kemampuan tehnik berbicara/berpendapat.. Jadwal kegiatan terlampir.

Apa itu Pusdiklatsar dan Asrama ? adalah kegiatan akhir dari Pendidikan dan Latihan, dengan menggunakan sistim pendekatan Desa Bahagia, sistim Among ( Partisipatori ). Kurikulum dan jadwal kegiatannya terlampir.

Bagaimana kalau seseorang terbukti tidak mempunyai uang jajan untuk menabung ?, sangat tidak menjadi masalah, syaratnya hanya satu Jujur dalam kesepakatan. Akan tetapi demi lancarnya aktifitas 'dia' terutama di PUSDIKLATSAR/ASRAMA, maka harus ada komitmen antara organisasi dan 'dia' untuk merumuskan keperluan seorang siswa peserta yang memerlukan biaya yang tidak dapat ditutupi dari mana-mana kecuali dari masing-masing peserta yaitu untuk Konsumsi/Makan di Asrama. Misalnya jumlah uang tersebut ditutupi oleh tabungan selama tiga tahun aktif di PKB, atau syukur-syukur ada GP-TA ( Gerakan Paskibra Teman Asuh ), UTB ( Uang tak bertuan ).

Bagaimana seharusnya latihan lari di Pusdiklatsar ? Lari di Pusdiklatsar tujuannya menjaga stamina - kekuatan fisik bukan kecepatan, oleh karena itu jarak dari hari ke hari bertambah jauh dengan memakai beban ransel. Untuk menambah daya tarik dan kesan maka pada hari terakhir lari dinamai LARI JAUH dengan melepas beban, tetapi irama langkah tetap tidak menjadi lebih cepat, untuk jauhnya jarak yang menentukan adalah seorang Pelatih Senior yang MAHIR dan MAMPU BERTANGGUNGJAWAB atas jarak yang harus ditempuh dengan keutuhan pasukan sampai di akhir perjalanan, seterusnya kegiatan lari di Asrama mengacu kepada aturan latihan fisik yang sudah terdahulu diunkap. Kekuatan CAPAS dan Anggota Paskibra serta Pelatih harus didukung oleh "TERLAKSANANYA KEBIASAAN BERLARI" rutin sebelum kegiatan Pusdiklatsar.

Bagaimana membentuk daya tarik Paskibra ?, akhirnya daya tarik organisasi Paskibra adalah bagaimana semua personil yang terlibat didalamnya ; CAPAS, RAKANTA, RIMATA, ALUMNI, PELATIH dan PPI kembali menampilkan JATI DIRI PASKIBRA, di segala lingkungan kehidupan. Sehingga :
Orang tua siswa SLTP dan SLTA akan mendorong anaknya mengikuti kegiatan Ekskul khususnya PKB.
Guru dan Siswa lainnya akan salut dan memberi respek positif terhadap keberadaan Ekskul PKB..
Pemda dan instansi lain akan memberikan kepercayaannya kepada PKB dan PPI.
Semua personil merasa sangat senang, tenang dan bermanfaat aktif di PKB dan PPI.

Kesimpulan ; bahwa penentu segala hasil optimal dari pembinaan Paskibra Sekolah tersebut diatas adalah :
Penampilan keteladanan dari para Pelatih dengan kriteria :
Kognitif ( Pengetahuan ), Affektif ( Sikap dan Tingkah Laku ), Psikomotor ( Keterampilan ), Performance (Penampilan fisik dan psikis), Semangat, serius, peduli dan bertanggungjawab untuk merubah Sikap dari anak didik, Kreatif tidak terlalu kaku terhadap GBPPL dan Kurikulum, Selalu berkoordinasi, berkonsultasi dan berkomunikasi ( HAM ). Yang akan memberi dampak positif ke Rimata untuk kemudian bergulir secara terarah, terpadu, terus menerus dan berkesinambungan.
Bersambung…………seueur keneh…………………..he..he..he..he…10.000x
Sok nyang mau urun rembuk…..hayu bergabung sama-sama "aa" asal mau komunikasi…okeeeeeeyyyy!
Entong nyebutkeun teu diajak, emangnye siape elu ??????????

Ide dasar suasana dan suasana hati seorang calon anggota dan anggota Paskibra

Prinsip suasana pada saat kegiatan pembinaan dan latihan adalah ; senang, tenang dan bermanfaat.
Suasana gembira, sedih, takut, tegang, tergesa-gesa, terharu adalah 'bumbu-bumbu' diantaranya.
Yang 'mungkin' patut dihindari adalah suasana bosan yang berkepanjangan akibat dari tidak terkondisikannya suasana tersebut.
Yang 'sangat patut dihindari' adalah dimana peserta didik merasa 'sangat tidak berguna, sangat tidak bermanfaat dan merasa percuma mengikuti kegiatan ini, buang-buang waktu, pemborosan'
Semua kegiatan harus didasarkan oleh SIKAP dan DISIPLIN sebagai TELADAN yang tinggi dari seluruh komponen yang mengikutinya.













Kata - kata
mutiara

P.a.s.k.i.b.r.a
K.o.t.a.m.a.d.y.a
B.a.n.d.u.n.g


Sumber segala ilmu adalah Engkau, ya Allah
Penyebab doronngan itu engkau, ya Ayah-Bundaku
Penyebab keberanian itu adalah engkau, ya Guru-guruku
Penyebab keyakinan itu adalah engkau, ya kakak-kakakku
Penyebab ketenangan itu adalah engkau, ya teman-temanku


( Bahan untuk merenung diri, dan…semoga dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari )


Cikahuripan, 13 Agustus 1998, 13.44 WIB ( Inovasi 1998 )














*SEDIAKANLAH WAKTU untuk BEKERJA, itu harga dari kesuksesan

*SEDIAKANLAH WAKTU untuk BERMAIN, itu rahasia massa muda

*SEDIAKANLAH WAKTU untuk MEMBACA, itulah dasar pengetahuan

*SEDIAKANLAH WAKTU untuk MENOLONG BERSAMA TEMAN, itu sumber kebahagian

*SEDIAKANLAH WAKTU untuk BERMIMPI, itulah yang membuat harapan anda tetap hidup

*SEDIAKANLAH WAKTU untuk TERSENYUM DAN TERTAWA, itulah bumbu kehidupan dan keramahtamahan hidup ini

*SEDIAKANLAH WAKTU untuk MEMUJI DAN MEMUJA, itulah jalan raya dari penghargaan

*SEDIAKANLAH WAKTU untuk MENCINTAI, itulah pilar dan tonggak kehidupan ini

*SEDIAKANLAH WAKTU untuk BERDOA, hal itu membawa anda dekat dengan Tuhan dan mencuci debu dari mata anda

cikahuripan, 10.14 WIB, 21 Juli 1998 ( tulisan ulang, 1993 )











Bukan emas dan bukan pula uang
Tetapi manusianyalah yang mampu
Membuat suatu bangsa menjadi
Besar dan Jaya

Manusia-manusia yang demi
Kebenaran dan Kehormatan
Bertekad dan bersedia
Menderita lama

Manusia-manusia yang perkasa
Yang bekerja keras ketika
Orang-orang lain tidur
Yang berani mengambil resiko
Ketika orang-orang lain tidur

Merekalah yang membangun sokoguru
Bangsa begitu dalamnya
Dan membawa martabat bangsa
Menjulang ke angkasa


Judul asli "A Nation's Strenght"
Terjemahan bebas oleh :
Dr.Suparman Sumahamijaya



cikahuripan, 10.19 WIB, 21 Juli 1998 ( tulisan ulang, 1993 )









BILA ANAK HIDUP DISALAHKAN, Dia akan belajar mencemoohkan
BILA IA HIDUP DALAM PERMUSUHAN, Dia akan belajar berkelahi
BILA IA HIDUP DALAM HINAAN, Dia akan menjadi penakut
BILA IA HIDUP SELALU DIPERMAINKAN, Dia akan selalu merasa bersalah
BILA IA HIDUP TOLERANSI, Dia akan belajar sabar
BILA IA HIDUP DALAM DORONGAN, Dia akan belajar percaya diri
BILA IA HIDUP DENGAN PENGHARGAAN, Dia akan belajar menghargai dan bersyukur
BILA IA HIDUP DALAM KEADILAN, Dia akan belajar adil
BILA IA HIDUP DALAM RASA AMAN, Dia akan memiliki kepercayaan
BILA IA HIDUP DALAM RESTU, Dia akan belajar menyukai dirinya
BILA IA HIDUP DITERIMA DAN DALAM KESETIAKAWANAN, Dia akan menemukan kasih sayang di dunia ini
BILA IA HIDUP DALAM DISIPLIN, Dia akan menemukan kehidupan yang teratur
BILA IA HIDUP DALAM SUASANA PENUH KETERBUKAAN, Dia akan jujur
BILA IA HIDUP DILATIH DALAM KETERBATASAN, Dia akan belajar mandiri
BILA IA HIDUP BEBAS BERKARYA, Dia akan belajar bertanggungjawab



"Dorothy Law Notle - aa", 10.44 WIB, cikahuripan, 21 Juli 1998 ( tulisan ulang, 1993 )

DOA SEORANG AYAH


TUHANKU,
Bentuklah putra-putriku menjadi manusia yang cukup berani untuk menyadari kelemahannya. Dan berani menghadapi dirinya.
Manakala dia takut.
Manusia yang tetap tegar dalam kekalahan, tetapi jujur dan rendah hati serta berbudi halus di dalam kemenangan.
Bentuklah putra-putriku, menjadi manusia yang cita-citanya tak pernah padam, dan sanggup mewujudkannya dalam tindakan.
Putra-putri yang insyaf bahwa mengenal dirinya sendiri adalah landasan pengetahuan.

TUHANKU,
Aku mohon supaya putra-putriku, berada di atas jalan yang mudah dan lunak, tetapi tumbuh dan Kau pimpin di dalam desakan dan tantangan.
Putra-putri yang dapat memimpin dirinya sendiri, sebelum berhasrat memimpin orang lain.
Putra-putri yang sanggup memenangkan hari depan, dan tidak lupa untuk belajar dari masa lampau.
Dan setelah ini semua menjadi miliknya.
Aku masih memohon supaya putra-putriku diberi perasaan jenaka.
Agar dia dapat bersungguh-sungguh tanpa terlampau bersungguh-sungguh.
Karuniailah mereka kerendahan hati.
Dan bimbinglah mereka agar selalu ingat akan Engkau,
Sebagai sumber kesederhanaan dan keagungan asli,
Sebagai sumber kearifan dan kekuatan asli,
Dengan demikian maka aku,…Ayahnya, dapat memberanikan diri untuk berbisik ;………….”HIDUPKU TIDAKLAH SIA-SIA”…………………


Cikahuripan, 02.00 WIB, 23 November 1997 ( Gen.Douglas Mc.Arthur )



MOTTO PASKIBRA KOTAMADYA BANDUNG

“Tidak takut salah, tidak takut kalah, tidak takut jatuh, tidak takut mati, Takut mati jangan hidup, takut hidup ? mati sekalian..!”
( Sanggar Pramuka - 1984 )


“Disiplin dan Jujur merupakan, suatu ungkapan untuk bisa menyatakan bagaimana sebenarnya hidup itu harus dihadapi”

“Kalau ada seribu itu bukan kami,
kalau ada seratus bukan kami juga,
kalau ada sepuluh itu juga bukan,
kalau ada satu…….….ya ! itulah kami !”
( SMAN 1-1985 )

“Seorang Pemimpin adalah DIA yang bukan HANYA BICARA !!!!!,
tetapi memberi TELADAN PERBUATAN DAN TINGKAH LAKU”
“Don’t talk too much and say nothing,
but do too much”( Cathay pasific - 1991 )

“Bila anda tidak suka sama saya,
anda harus bilang sama saya,
tetapi bila anda suka sama saya,
bilanglah sama orang lain”

"Bila Kasih bisa mengatasi mengapa kekerasan yang dipilih, bila bisa bicara sabar mengapa amarah yang diumbar"

"Manusia itu ; sekali berarti sesudah itu mati"

"Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, kalaupun ada saya yakin itu bukanlah saya"

cikahuripan, 16.15 WIB, 13 Agustus 1998 ( Revisi 1993 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar